Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kursus Mekanik Motor Online Terapan

Profesionalisme dan Adil Dalam Kerja Diperlukan Semua Pebisnis

Profesionalisme dan Adil Dalam Kerja Diperlukan Semua Pebisnis
Baru saja kejadian mobil sedan saya rusak bempernya karena ada mobil atret (red-Jawa) atau mundur mendadak. Kronologisnya, pas Saya sama-sama keluar gang dan penabrak di depan saya, dia terlalu maju sehingga dimarahi oleh mobil lain yang di jalan raya sehingga kemungkinan grogi dan mundur mendadak, sehingga bemper saya rusak tertabrak. Reflek, Saya turun dari mobil dan menyuruhnya berhenti, pemilik mobil langsung minta maaf, ya Saya maafkan, tapi urusan bemper tetap Saya minta pertanggungjawabanya.
Selanjutnnya negosiasi, saya sempat salut, dia mau berhenti dan mau bertanggung jawab, tapi urusan negosiasi juga tidak lancar. Karena kalo saya yang minta uang untuk perbaikan ke tukang cat, khawatir salah, bisa kurang atau kelebihan uangnya, soalnya inisiatif dari si penabrak juga tidak segera mengeluarkan uang ganti rugi, ada kesan meragukan kalo rusaknya sebab dia (penabrak) (sisi mental negatifnya muncul, mau berkelit setelah minta maaf), padahal banyak saksi, sementara alasanya buru-buru. Di sisi lain mau tanggung jawab, tapi ngambang, menyuruh Saya membawa ke bengkel, nanti penabrak yang tanggung, tapi tidak dikasih alamat penabrak, tidak tunjukkan KTP, hanya bilang saya orang sini. Akhirnya saya ajak bareng saja ke bengkel cat mobil untuk menentukan hitungan pasti biaya kerusakan bempernya. Biaya ganti ruginya secara pasti saya serahkan tukang catnya, Saya serahkan ahlinya saja, akhirnya penabrak sepakat.
…………… lanjut negosiasi di bengkel cat mobil
Sampai di bengkel cat, Saya langsung panggil tukang catnya dan Saya minta untuk pastikan habis berapa perbaikan bemper rusak seperti itu. Ternyata tukang catnya pas dapat tetangganya sendiri (tukang catnya tetangga penabrak), bahkan istri penabrak teman SMPnya istri tukang cat. Bisa ditebak, ada kemungkinan tukang cat memihak si penabrak, ternyata tidak, dia profesional, adil dan menurut saya termasuk sholeh, dia tetap katakan apa adanya biayanya 400ribu ganti ruginya ke saya dengan kerusakan bemper seperti itu. Si penabrak protes ke tukang cat, masak habis 400 ribu, kemudian tukang cat berkata kepada penabrak (walau tetangga sendiri), “gini aja pak, bapak yang belanja cat, saya buruhnnya saja” tukang catnya tidak suka jika diragukan dalam menentukan harga, kemudian penabrak diam. Masih ada lagi, penabraknya ada kesan mau cuci tangan (mau ngeles), masak bemper penabrak ga ada bekas, kok mobil saya rusak bempernya, padal jelas-jelas dia nabrak. Lagi-lagi tukang catnya yang tunjukkan bekasnya, “ bapak ini (saya) mobilnya rendah, bemper mobil bapak ini (saya) kena cantolan ban anda karena mobil anda tinggi, dikutip bahasa bebas, dia tunjukkan langsung bekasnya dan penabrak diam. Subhanallah profesional, adil, netral saya suka kerjannya, cukup berkesan. Akhirnya penabrak kasih uang ke bengkel cat 400 ribu untuk perbaiki bemper mobil saya. Saya tidak llihat ketulusan, tapi keterpaksaan dari si penabrak (terbukti sudah minta maaf mau ngeles), biarkan saja yang penting terbayar kerusakanya.
Faedah yang bisa kita ambil :
  1. Ini cara Allah membagi rejeki ke tukang cat dengan adanya kejadian mobil saya ditabrak.
  2. Dalam bisnis sikap profesional tukang cat dan adil tidak memihak selain yang benar sangat diperlukan. Bukan bisnis cat saja tapi semua ruang lingkup bisnis. Bahkan tukang cat sempat berkata, “saya hanya tentukan harga, tidak harus perbaiki di tempat saya” tapi Saya tetap akan perbaiki ke dia karena terkesan dengan sikap baik dia.
  3. Serahkan segala sesuatu pada ahlinya, saya serahkan harga ganti rugi sama ahlinya langsung sehingga lepas dari perdebatan yang tidak perlu, saya juga tidak perlu marah marah, bapaknya setelah minta maaf juga tidak ada ruang untuk berkelit.
  4. Ajak 2 opsi, mau urusan polisi, atau kekeluargaan dengan mengganti rugi rusaknya, saat minta ganti rugi mintalah terlebih dahulu KTP, Sim atau STNKnya agar tidak ada kemungkian dia lari atau berkelit saat diajak bicara kekeluargaan.
  5. Banyaknya karakter manusia, sudah minta maaf, masih saja mau berkelit dan mencari alibi pembenaran.
  6. Hati hati di jalan dan jaga jarak dengan mobil yang ada kemungkinan kurang mahir atau sembrono.
  7. Banyak doa di perjalanan.
Terima kasih



Dadang Auto Champion

Kursus Mekanik Motor Terapan di Jogja/Yogyakarta