Bengkel Modal Besar Belum Tentu Sukses
Bengkel
Modal Besar Belum Tentu Sukses
Relasi
saya mengeluh, bengkel motornya tidak sesuai harapan. Padahal soal
modal dia tidak main-main, setidaknya kurang lebih 700 juta sudah
masuk untuk biaya pembuatan bengkel motor tersebut. Lebih mengejutkan
lagi bengkel tersebut sudah sistem franchise, dia mendapatkan sistem
franchise bengkel motor tersebut dari orang yang yang dia kenal, dan
tentu saja harapan-harapan besar untuk sukses. Dari tampilan juga
meyakinkan karena fasilitas bisa dikatakan sekelas bengkel resmi/
dealer resmi.
Perlu
diketahui untuk franchise bengkel yang relasi saya tersebut beli,
mulai dari urusan managemen, spare part dan karyawan dipegang oleh
penjual franchise/waralaba. Terkesan memudahkan, tapi pada
kenyataanya jika tidak kompak antara penjual franchise bengkel dan
pembeli franchise bengkel, semua akan bisa amburadul. Satu pihak saja
tidak konsisten, ibarat hal kecil, seperti pentil ban, meski kecil
bisa menghentikan putaran roda, begitulah kenyataanya kerjasama
bisnis. Termasuk di dalamnya adalah kerjasama franchise bengkel
motor.
Dari
beberapa dialog ada beberapa yang perlu saya uraikan :
-
Franchise/waralaba bengkel sepeda motor yang dibeli, masih kategori pendatang baru , yang sudah lama saja banyak problematika bahkan ada yang diblacklist apalagi yang masih baru. Jadi harus selektif mencari franchise/waralaba bengkel motor agar tidak timbul masalah di kemudian hari.
-
Kurangnya perhatian pihak penjual franchise/waralaba bengkel motor mengantisipasi awal munculnya penyebab kegagalan dan kurang aktifnya pembeli franchise memberikan informasi detail kesulitan yang dihadapi. Artinya sebab kurang sinerginya kedua belah pihak.
-
Pemaksaan analisa dari mulai analisa tempat, analisa resiko yang mungkin muncul ataupun tidak berimbangnya informasi manajemen resiko dan harapan harapan yang diberikan, sehingga sangat bisa memicu perselisihan kecil yang akhirnya jadi perselisihan besar.
-
Informasi calon pembeli tidak dapat dari 2 pihak, dari pihak penjual franchise/waralaba dan pihak orang yang sudah membeli dengan informasi yang komplit dan adil.
-
SDM, kembali lagi soal manusianya belum dari soal managemen, baru dari mekaniknya saja sudah ada problem, dari mulai attitude/sikap, ada yang merokok sembarangan, meski akhirnya diganti yang tidak disiplin, akan memakan waktu proses perekrutan mekanik, penyesuaian awal lagi dan proses penggantianya Belum sikap-sikap tidak baik lainya dan indisipliner.
-
Management sparepart kadaluarsa juga harus benar benar diinformasikan kepada pembeli franchise yang mayoritasnya awam. Perlu ada managemen sparepart kadaluwarsa dan rotasinya. Ibarat manajemen buah busuk bagi penjual buah.Demikian kurang lebihnya, semoga menjadi bahan pelajaran.
Kosa
kata penting :
Diambil
dari kamus besar bahasa Indonesia, definisi franchise/waralaba :
Kerjasama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai dengan
kesepakatan, ada hak kelola, ada hak pemasaran.
Terima
kasih
Dadang
Auto Champion