Kerusakan Motor Telat Oli
Kerusakan
Motor Telat Oli
Problem
Motor
Honda Supra 125 tiba-tiba terasa berat untuk jalan, ketika mau mati
pengendara kurangi gigi, kemudian jalan lagi, mau mati lagi kurangi
gigi, kemudian jalan lagi, sampai akhirnya motor sudah benar-benar
mati. Pengendara coba hidupkan mesin dengan engkol, karena electric
starter ga jalan, saat diengkol ga gerak sama sekali. Kemungkinan
piston ngancing. pengendara mencoba dorong motor sambil mencari
bengkel motor terdekat. Akhirnya menemukan bengkel saya.
Usaha
Perbaikan
Sebelum saya kerjakan, saya cek dulu level olinya
dan trnyata stick oil levelnya ga basah oli sama sekali. saya
simpulkan motor mogok karena kehabisan oli. Karena piston ngancing
dan ga bisa diengkol. Akhirnya diputuskan ganti piston dan ring
piston, dan kena oversize 50. Setelah jadi oversize , motor saya
rakit lagi. Dengan penuh keyakinan tanpa tes, hasil corter pake oli,
piston, ring piston,blok silinder dan kop silinder langsung saya
rakit. Setelah selesai merakit dan mesin siap dihidupkan ternyata
masih berasap, tanda pekerjaan belum berhasil karena masih ada
kebocoran oli di ruang bakar dari seker dan ring seker.
Akhirnya
diputuskan untuk overhaul sekalian saja barang kali ada problem di
stang seker dan laker bandul (catatan jika kasusnya kehabisan oli,
lakukan overhaul/turun mesin total untuk mengecek keseluruhan
komponen apakah masih normal atau ada masalah). Kemudian saya
overhaul. Setelah semua dibongkar ,memang bearing bandulnya sudah
aus. Mungkin ini penyebanya, motor masih ngebul (berasap). Kemudian
saya putuskan ganti bearing (laker bandul), stang piston,
kamprat/kamrat (silent chain) dan bos klep yg katup EX. Setelah semua
ganti ,saya coba rakit lagi, ternyata motor masih ngebul (berasap),
usaha yang melelahkan, sabar.......
Sudah
merasa mentok semua usaha, akhirnya konsultasi dengan Pak Dadang
direktur Auto Champion Jogja. Dari pengarahan Pak Dadang ada
kemungkinan kesalahan corter/bubut yang keblongan atau kelebaran
oversize. Akhirnya motor kembali saya bongkar, dan di ruang bakar
basah dengan oli. Dari sini saya mengambil kesimpulan kemungkinan
memang corternya (proses bubutnya) keblongan (kelebihan ukuran).
Konfirm
terkait kemungkinan proses bubut keblongan.........
Pembuktian
tentang keblongan tidak ukuran bubutnya, bisa dibuktikan dengan
diukur ulang, atau jika sudah yakin langsung oversize 75 saja atau
verbosh sehingga beli piston standar lagi. Kepastian terkait hasil
akhirnya, sampai sini dulu ya, sudah ngantuk...............
Penasaran?
Sampai sini seharusnya sudah paham karena sudah mengerucut.
Referensi
:
Kasus
kerusakan motor supra 125 dari Wahyu Delanggu Klaten Jawa Tengah yang
masuk ke Redaksi Auto Champion dan sudah disesuaikan bahasanya.
Terima
Kasih
Dadang
Auto Champion